LISTRIK STATIS
Ketika hujan tiba dan mengguyur seluruh kota dengan derasnya. Saat kamu mendengar suara halilintar yang menghajar seluruh sudut kota. Sebenarnya halilintar yang kamu saksikan itu merupakan fenomena Fisika yaitu loncatan muatan listrik dari langit ke Bumi. Muatan listrik yang meloncat itu disebut dengan elektron (muatan negatif, dia itu bebas jalan-jalan). Loncatan elektron disebabkan karena adanya beda keadaan di langit dengan di Bumi (bahasa kerennya: adanya beda potensial listrik). Kok bisa?
MAGN
"Penemuan terbesarku adalah Michael Faraday," kata seorang kimiawan terkenal bernama Humphry Davy. Faraday hanyalah anak miskin yang haus akan ilmu pengetahuan. Alasan klasik kemiskinan tak akan melemahkan semangatnya untuk berjuang dan memperjuangkan masa depan yang gemilang. Hingga akhirnya dia menjadi seorang ilmuwan dunia yang namanya mengharum dalam buku-buku fisika, terutama bab listrik dan magnet. Sumbangan terbesarnya memang tentang teori magnetisme dan kelistrikan. Saya suka dengan semangatnya. Pantang untuk putus asa.
KUAT ARUS
1.
Pengertian Arus Listrik dan Beda Potensial
Dua benda atau dua tempat yang muatan listriknya berbeda dapat
menimbulkan arus listrik
Benda atau tempat yang muatan listrik positifnya lebih banyak
dikatakan mempunyai potensial lebih tinggi.
Adapun, benda atau tempat yang muatan listrik negatifnya lebih
banyak dikatakan mempunyai potensial lebih rendah.
Dua tempat yang mempunyai beda potensial dapat menyebabkan
terjadinya arus listrik.
Syaratnya, kedua tempat itu dihubungkan dengan suatu penghantar.
Dalam kehidupan sehari-hari, beda potensial sering dinyatakan
sebagai tegangan.
A B
A dikatakan lebih
positif atau berpotensial
lebih tinggi daripada B.
Arus listrik yang terjadi berasal dari A menuju B.
Arus
listrik terjadi karena adanya usaha penyeimbangan potensial antara A dan B
Dengan
demikian dapat dikatakan, arus listrik seakan- akan berupa arus muatan positif
Arah arus listrik berasal dari tempat berpotensial tinggi ke tempat
yang berpotensial lebih rendah
Pada kenyataannya muatan listrik yang dapat berpindah bukan muatan positif,
melainkan muatan negatif atau elektron
Kedua benda bermuatan
jika dihubungkan melalui kabel akan menghasilkan arus listrik yang besarnya
dapat ditulis dalam rumus
Q
I =
------
t
Dengan: I =
besar kuat arus, satuannya ampere (A)
Q = besar muatan listrik, satuannya coulomb (C)
t = waktu tempuh, satuannya sekon (s)
Berdasarkan uraian
tersebut, arus listrik dapat didefinisikan sebagai banyaknya
elektron yang berpindah dalam waktu tertentu.
Kamu sudah mengetahui bahwa perbedaan potensial akan mengakibatkan
perpindahan elektron.
Banyaknya energi listrik yang diperlukan untuk mengalirkan setiap
muatan listrik dari ujung-ujung penghantar disebut beda potensial listrik atau
tegangan listrik.
Hubungan
antara energi listrik, muatan listrik, dan beda potensial listrik secara
matematik dirumuskan :
W
V = --------
Q
dengan:
V =
beda potensial listrik satuannya volt (V)
W = energi listrik satuannya joule (J)
Q = muatan listrik satuannya coulomb (C)
Dengan
demikian, beda potensial adalah besarnya energi listrik untuk memindahkan muatan listrik.
MENGUKUR KUAT ARUS
Kuat arus listrik yang
mengalir dalam penghantar atau rangkaian listrik dapat diukur besarnya dengan
menggunakan amperemeter atau ammeter.
Amperemeter ada dua jenis, yaitu amperemeter digital dan
amperemeter jarum.
Ciri sebuah amperemeter jarum adalah adanya huruf A pada permukaan
skala
Dalam
kehidupan sehari-hari, kamu dapat mengamati adanya gejala beda potensial di
baterai atau akumulator.
Beberapa baterai dapat disusun secara seri maupun paralel.
Yang dimaksud susun seri adalah kutub positif disambungkan dengan
kutub negatif lainnya.
Adapun, untuk susun paralel adalah kutub-kutub yang sejenis
disatukan.
Untuk susun seri akan menghasilkan kuat arus listrik yang lebih
besar daripada rangkaian susunan paralel. Hal itu disebabkan oleh bertambahnya
beda potensial.
KEMAGNETAN ( MAGNETOSTATIKA )
Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET.
Macam-macam bentuk magnet, antara lain :
magnet batang magnet ladam magnet jarum
Magnet dapat diperoleh dengan cara buatan.
Jika baja di gosok dengan sebuah magnet, dan cara menggosoknya dalam arah yang tetap, maka baja itu akan menjadi magnet.
Baja atau besi dapat pula dimagneti oleh arus listrik.
Baja
atau besi itu dimasukkan ke dalam kumparan kawat, kemudian ke dalam
kumparan kawat dialiri arus listrik yang searah. Ujung-ujung sebuah
magnet disebut Kutub Magnet. Garis yang menghubungkan kutub-kutub
magnet disebut sumbu magnet dan garis tegak lurus sumbu magnet serta
membagi dua sebuah magnet disebut garis sumbu.
Sebuah
magnet batang digantung pada titik beratnya. Sesudah keadaan setimbang
tercapai, ternyata kutub-kutub batang magnet itu menghadap ke Utara dan
Selatan.
Kutub magnet yang menghadap ke utara di sebut kutub Utara.
Kutub magnet yang menghadap ke Selatan disebut kutub Selatan.
Hal serupa dapat kita jumpai pada magnet jarum yang dapat berputar pada sumbu tegak ( jarum deklinasi ).
Kutub
Utara jarum magnet deklinasi yang seimbang didekati kutub Utara magnet
batang, ternyata kutub Utara magnet jarum bertolak. Bila yang didekatkan
adalah kutub selatan magnet batang, kutub utara magnet jarum tertarik.
Kesimpulan : Kutub-kutub yang sejenis tolak-menolak dan kutub-kutub yang tidak sejenis tarik-menarik
Jika
kita gantungkan beberapa paku pada ujung-ujung sebuah magnet batang
ternyata jumlah paku yang dapat melekat di kedua kutub magnet sama
banyak. Makin ke tengah, makin berkurang jumlah paku yang dapat melekat.
Kesimpulan : Kekuatan kutub sebuah magnet sama besarnya semakin ke tengah kekuatannya makin berkurang.
HUKUM COULOMB.
Definisi
: Besarnya gaya tolak-menolak atau gaya tarik menarik antara
kutub-kutub magnet, sebanding dengan kuat kutubnya masing-masing dan
berbanding terbalik dengan kwadrat jaraknya.
F = gaya tarik menarik/gaya tolak menolak dalam newton.
R = jarak dalam meter.
Nilai permeabilitas benda-benda, ternyata tidak sama dengan permeabilitas hampa.
Perbandingan antara permeabilitas suatu zat debgan permeabilitas hampa disebut permeabilitas relatif zat itu.
PENGERTIAN MEDAN MAGNET.
Medan magnet adalah ruangan di sekitar kutub magnet, yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain.
Kuat Medan ( H ) = ITENSITY.
Kuat
medan magnet di suatu titik di dalam medan magnet ialah besar gaya pada
suatu satuan kuat kutub di titik itu di dalam medan magnet m adalah
kuat kutub yang menimbulkan medan magnet dalam Ampere-meter. R jarak
dari kutub magnet sampai titik yang bersangkutan dalam meter. dan H =
kuat medan titik itu dalam :
atau dalam 
Garis Gaya.
Garis
gaya adalah : Lintasan kutub Utara dalam medan magnet atau garis yang
bentuknya demikian hingga kuat medan di tiap titik dinyatakan oleh garis
singgungnya.
Sejalan dengan faham ini, garis-garis gaya keluar
dari kutub-kutub dan masuk ke dalam kutub Selatan. Untuk membuat pola
garis-garis gaya dapat dengan jalan menaburkan serbuk besi disekitar
sebuah magnet.
Gambar pola garis-garis gaya.
Rapat Garis-Garis Gaya ( FLUX DENSITY ) = B
Definisi : Jumlah garis gaya tiap satuan luas yang tegak lurus kuat medan.
Kuat medan magnet di suatu titik sebanding dengan rapat garis-garis gaya dan berbanding terbalik dengan permeabilitasnya.
B = rapat garis-garis gaya.
H = Kuat medan magnet.
catatan : rapat garis-garis gaya menyatakan kebesaran induksi magnetik.
Medan magnet yang rapat garis-garis gayanya sama disebut : medan magnet serba sama ( homogen )
Bila rapat garis-garis gaya dalam medan yang serba sama B, maka banyaknya garis-garis gaya ( 
) yang menembus bidang seluar A m2 dan mengapit sudut
dengan kuat medan adalah :
= B.A Sin
Satuanya : Weber.
Diamagnetik Dan Para Magnetik.
Sehubungan dengan sifat-sifat kemagnetan benda dibedakan atas Diamagnetik dan Para magnetik.
Benda
magnetik : bila ditempatkan dalam medan magnet yang tidak homogen,
ujung-ujung benda itu mengalami gaya tolak sehingga benda akan mengambil
posisi yang tegak lurus pada kuat medan. Benda-benda yang demikian
mempunyai nilai permeabilitas relatif lebih kecil dari satu. Contoh :
Bismuth, tembaga, emas, antimon, kaca flinta.
Benda paramagnetik
: bila ditempatkan dalam medan magnet yang tidak homogen, akan
mengambil posisi sejajar dengan arah kuat medan. Benda-benda yang
demikian mempunyai permeabilitas relatif lebih besar dari pada satu.
Contoh : Aluminium, platina, oksigen, sulfat tembaga dan banyak lagi
garam-garam logam adalah zat paramagnetik.
Benda feromagnetik :
Benda-benda yang mempunyai effek magnet yang sangat besar, sangat kuat
ditarik oleh magnet dan mempunyai permeabilitas relatif sampai beberapa
ribu. Contoh : Besi, baja, nikel, cobalt dan campuran logam tertentu (
almico )
MEDAN MAGNET DI SEKITAR ARUS LISTRIK.
Percobaan OERSTED
Di
atas jarum kompas yang seimbang dibentangkan seutas kawat, sehingga
kawat itu sejajar dengan jarum kompas. jika kedalam kaewat dialiri arus
listrik, ternyata jarum kompas berkisar dari keseimbangannya.
Kesimpulan : Disekitar arus listrik ada medan magnet.
Cara menentukan arah perkisaran jarum.
a.
Bila arus listrik yang berada anatara telapak tangan kanan dan jarum
magnet mengalir dengan arah dari pergelangan tangan menuju ujung-ujung
jari, kutub utara jarum berkisar ke arah ibu jari.
b. Bila arus
listrik arahnya dari pergelangan tangan kanan menuju ibu jari, arah
melingkarnya jari tangan menyatakan perkisaran kutub Utara.
Pola garis-garis gaya di sekitar arus lurus.
Pada
sebidang karton datar ditembuskan sepotong kawat tegak lurus, di atas
karbon ditaburkan serbuk besi menempatkan diri berupa
lingkaran-lingkaran yang titik pusatnya pada titik tembus kawat.
Kesimpulan : Garis-garis gaya di sekitar arus lurus berupa lingkaran-lingkaran yang berpusatkan pada arus tersebut.
Cara menentukan arah medan magnet
Bila arah dari pergelangan tangan menuju ibu jari, arah melingkar jari tangan menyatakan arah medan magnet.
HUKUM BIOT SAVART.
Definisi
: Besar induksi magnetik di satu titik di sekitar elemen arus,
sebanding dengan panjang elemen arus, besar kuat arus, sinus sudut yang
diapit arah arus dengan jaraknya sampai titik tersebut dan berbanding
terbalik dengan kwadrat jaraknya.
Vektor B tegak lurus pada l dan r, arahnya dapat ditentukan denagan tangan kanan. Jika l sangat kecil, dapat diganti dengan dl.
Persamaan ini disebut hukum Ampere.
INDUKSI MAGNETIK
Induksi magnetik di sekitar arus lurus.
Besar
induksi magnetik di titik A yang jaraknya a dari kawat sebanding dengan
kuat arus dalam kawat dan berbanding terbalik dengan jarak titik ke
kawat.
B dalam W/m2
I dalam Ampere
a dalam meter
mr udara = 1
Induksi Induksi magnetik di pusat arus lingkaran.
Titik A berjarak x dari pusat kawat melingkar besarnya induksi magnetik di A dirumuskan :
Jika kawat itu terdiri atas N lilitan maka :
Induksi magnetik di pusat lingkaran.
Dalam hal ini r = a dan a = 900
Besar induksi magnetik di pusat lingkaran.
B dalam W/m2.
I dalam ampere.
N jumlah lilitan.
a jari-jari lilitan dalam meter.
Arah medan magnetik dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan.
Jika arah arus sesuai dengan arah melingkar jari tangan kanan arah ibu jari menyatakan arah medan magnet.
Solenoide
Solenoide adalah gulungan kawat yang di gulung seperti spiral.
Bila kedalam solenoide dialirkan arus listrik, di dalam selenoide terjadi medan magnet dapat ditentukan dengan tangan.
Gambar :
Besar induksi magnetik dalam solenoide.
Jari-jari penampang solenoide a, banyaknya lilitan N dan panjang solenoide 1. Banyaknya lilitan pada dx adalah :
atau n dx, n banyaknya lilitan tiap satuan panjang di titik P.
Bila 1 sangat besar dibandingkan dengan a, dan p berada di tengah-tengah maka a1= 0 0 dan a2 = 180 0
Induksi magnetik di tengah-tengah solenoide :
Bila p tepat di ujung-ujung solenoide a1= 0 0 dan a2 = 90 0
Toroida
Sebuah solenoide yanfg dilengkungkan sehingga sumbunya membentuk lingkaran di sebut Toroida.
Bila keliling sumbu toroida 1 dan lilitannya berdekatan, maka induksi magnetik pada sumbu toroida.
N banyaknya lilitan dan R jari-jari toroida.
GAYA LORENTZ
Pada percobaan oersted telah
dibuktikan pengaruh arus listrik terhadap kutub magnet, bagaimana
pengaruh kutub magnet terhadap arus listrik akan dibuktikan dari
percobaan berikut :
Seutas kawat PQ ditempatkan diantara
kutub-kutub magnet ladam kedalam kawat dialirkan arus listrik ternyata
kawat melengkung kekiri.
Gejala ini menunjukkan bahwa medan magnet mengerjakan gaya pada arus listrik, disebut Gaya Lorentz.
Vektor gaya Lorentz tegak lurus pada I dan B. Arah gaya Lorentz dapat
ditentukan dengan tangan kanan. Bila arah melingkar jari-jari tangan
kanan sesuai dengan putaran dari I ke B, maka arah ibu jari menyatakan
arah gaya Lorents.
gambar :
Besar Gaya Lorentz.
Hasil-hasil yang diperoleh dari percobaan menyatakan bahwa besar gaya Lorentz dapat dirumuskan sebagai :
F = gaya Lorentz.
B = induksi magnetik medan magnet.
I = kuat arus.
a = sudut yang diapit I dan B.
Satuan Kuat Arus.
Kedalam kawat P dan Q yang sejajar dialirkan arus listrik. Bila arah arus dalam kedua kawat sama, kawat itu saling menarik.
Penjelasannya sebagai berikut :
Dilihat
dari atas arus listrik P menuju kita digambarkan sebagai arus listrik
dalam kawat P menimbulkan medan magnet. Medan magnet ini mengerjakan
gaya Lorentz pada arus Q arahnya seperti dinyatakan anak panah F. Dengan
cara yang sama dapat dijelaskan gaya Lorentz yang bekerja pada arus
listrik dalam kawat P.
Kesimpulan :
Arus listrik yang sejajar dan searah tarik-menarik dan yang berlawanan arah tolak- menolak.
Bila jarak kawat P dan Q adalah a, maka besar induksi magnetik arus P pada jarak a :
Besar gaya Lorentz pada arus dalam kawat Q
Besar gaya Lorentz tiap satuan panjang
F tiap satuan panjang dalam N/m.
Ip dan IQ dalam Ampere dan a dalam meter.
Bila kuat arus dikedua kawat sama besarnya, maka :
Untuk I = 1 Ampere dan a = 1 m maka F = 2.10-7 N/m
Kesimpulan :
1 Ampere adalah kuat arus dalam kawat sejajar yang jaraknya 1 meter dan menimbulkan gaya Lorentz sebesar 2.10-7 N tiap meter.
Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Listrik.
Pertambahan energi kinetik.
Partikel
A yang massanya m dan muatannya q berada dalam medan listrik serba
sama, kuat medannya E arah vektor E kekanan. Pada partikel bekerja gaya
sebasar F = qE, oleh sebab itu partikel memperoleh percepatan : 
Usaha yang dilakukan gaya medan listrik setelah partikel berpindah d adalah :
W = F . d = q . E .d
Usaha yang dilakukan gaya sama dengan perubahan energi kinetik
Ek = q . E .d
v1 kecepatan awal partikel dan v2 kecepatannya setelah menempuh medan listrik sejauh d.
Lintasan partikel jika v tegak lurus E.
Didalam medan listrik serba sama yang kuat medannya E, bergerak partikel bermuatan positif dengan kecepatan vx.
Dalam
hal ini partikel mengalami dua gerakan sekaligus, yakni gerak lurus
beraturan sepanjang sumbu x dan gerak lurus berubah beraturan sepanjang
sumbu y.
Oleh sebab itu lintasannya berupa parabola. Setelah melintasi medan listrik, lintasannya menyimpang dari lintasannya semula.
Kecepatan pada saat meninggalkan medan listrik.
Arah kecepatan dengan bidang horisontal q :
Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Magnet
Besar gaya Lorentz pada partikel.
Pada arus listrik yang berada dalam medan magnet bekerja gaya Lorentz.
Arus listrik adalah gerakan partikel-partikel yang kecepatannya tertentu, oleh sebab itu rumus di atas dapat diubah menjadi :
F = B . q . v sin a
F
adalah gaya Lorentz pada partikel yang muatannya q dan kecepatannya v, B
besar induksi magnetik medan magnet, a sudut yang diapit vektor v dan
B.
Lintasan partikel bermuatan dalam medan magnet.
Tanda
x menyatakan titik tembus garis-garis gaya kemagnetan yang arah induksi
magnetiknya ( B ) meninggalkan kita. Pada partikel yang kecepatannya v,
bekerja gaya Lorentz.
F = B . q . v sin 900
F = B . q . v
Vektor F selalu tegak lurus pada v, akibatnya partikel bergerak didalam medan magnet dengan lintasan bentuk : LINGKARAN.
Gaya centripetalnya yang mengendalikan gerak ini adalah gaya Lorentz.
Fc = F Lorentz
R jari-jari lintasan partikel dalam magnet.
m massa partikel.
v kecepatan partikel.
q muatan partikel.
Arah
gaya Lorentz dapat ditentukan dengan kadah tangan kanan bila tangan
kanan di buka : Ibu jari menunjukkan ( v ), keempat jari menunjukkan ( B
) dan arah telapak tangan menunjukkan ( F )












LENGKAP,,,,,,
BalasHapusTHANK KYU ATAS ARTIKELNYA....