Besaran
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, luas, volume, dan kecepatan. Warna, indah, cantik bukan termasuk besaran karena ketiganya tidak dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.
Besaran dibagi dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Ada tujuh besaran pokok dalam Satuan Internasional (SI), seperti dalam tabel di bawah ini:
No.
|
Besaran pokok
|
Satuan SI
|
Singkatan
|
Alat ukur
|
1.
|
Panjang
|
meter
|
m
|
mistar
|
2.
|
Massa
|
kilogram
|
kg
|
neraca
|
3.
|
Waktu
|
sekon
|
s
|
stopwatch
|
4.
|
Suhu
|
kelvin
|
k
|
termometer
|
5.
|
Kuat arus
|
ampere
|
a
|
ampermeter
|
6.
|
Jumlah molekul
|
mole
|
mol
| |
7.
|
Intensitas cahaya
|
candela
|
cd
|
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok.
No.
|
Besaran turunan
|
Besaran pokok
|
Satuan
|
1.
|
Luas
|
panjang x lebar
|
m2
|
2.
|
Volume
|
panjang x lebar x tinggi
|
m3
|
3.
|
Kecepatan
|
Jarak / waktu
|
m/s
|
Satuan Internasional
Dengan adanya satuan yang beraneka ragam dalam melakukan pengukuran, dibutuhkan satuan standar yang mempunyai syarat selalu sama dimana pun dan kapanpun digunakan. Satuan tersebut juga tidak mengalami perubahan oleh pengaruh apapun dan harus mudah ditiru oleh siapa saja yang menggunakannya. Berdasarkan syarat tersebut, para ahli menetapkan suatu sistem satuan yang berlaku menyeluruh, yaitu dengan mendefinisikan sistem satuan baku. Sistem satuan ini dikenal dengan nama sistem Satuan Internasional, disingkat sistem SI dan dikenal dengan nama sistem metrik. Sistem SI ini
dibagi dua, yaitu sistem MKS dan cgs. Perhatikan Table 1.2
Sistem Metrik
|
Panjang
|
massa
|
Waktu
|
MKS
|
meter (m)
|
kilogram (kg)
|
sekon (s)
|
cgs
|
centimeter (cm)
|
gram (gr)
|
sekon (s)
|
Pengukuran Panjang, Massa, dan Waktu
Peranan pengukuran dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Seorang tukang jahit pakaian mengukur panjang kain untuk dipotong sesuai dengan pola pakaian yang akan dibuat dengan menggunakan meteran pita. Penjual daging menimbang massa daging sesuai kebutuhan pembelinya dengan menggunakan timbangan duduk. Seorang petani tradisional mungkin melakukan pengukuran panjang dan lebar sawahnya menggunakan satuan bata, dan tentunya alat ukur yang digunakan adalah sebuah batu bata. Tetapi seorang sarjana mengukur lebar jalan menggunakan alat meteran kelos untuk mendapatkan satuan meter.
1. Pengukuran Besaran Panjang
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah sesuai dengan ukuran benda. Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku kita gunakan pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar jalan raya lebih mudah menggunakan meteran kelos.
a. Pengukuran Panjang dengan Mistar
Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau logam, mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita (meteran pita). Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran pita dapat mengukur panjang sampai 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala ketika membaca skala mistar. Hal ini untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks.
Bagaimanakah mengukur kedalaman suatu tutup pulpen? Untuk mengukur kedalaman tutup pulpen dapat kita gunakan jangka sorong. Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa. Bagian-bagian penting jangka sorong yaitu:
1. rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm
2. rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai selisih 1 mm.
Menggunakan Jangka Sorong
- Langkah pertama. Tentukan terlebih dahulu skala utama. Pada gambar terlihat skala nol nonius terletak di antara skala 2,4 cm dan 2,5 cm pada skala tetap. Jadi, skala tetap bernilai 2,4 cm.
- Langkah kedua. Menentukan skala nonius. Skala nonius yang berimpit dengan skala tetap adalah angka 7. Jadi, skala nonius bernilai 7 x 0,01 cm = 0,07 cm.
- Langkah ketiga. Menjumlahkan skala tetap dan skala nonius. Hasil pengukuran = 2,4 cm + 0,07 cm = 2,47 cm. Jadi, hasil pengukuran diameter baut sebesar 2,47 cm.
c. Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup
Tahukah kamu alat ukur apa yang dapat digunakan untuk mengukur benda berukuran kurang dari dua centimeter secara lebih teliti? Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil. Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan silinder bergerigi. Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm.
Menggunakan Mikrometer Sekrup
- Langkah pertama. Menentukan skala utama, terlihat pada gambar skala utamanya adalah 1,5 mm.
- Langkah kedua. Perhatikan pada skala putar, garis yang sejajar dengan skala utamanya adalah angka 29. Jadi, skala nonius sebesar 29 x 0,01 mm = 0,29 mm.
- Langkah ketiga. Menjumlahkan skala utama dan skala putar. Hasil pengukuran = 1,5 mm + 0,29 mm = 1,79 mm. Jadi hasil pengukuran diameter kawat adalah 1,79 mm.
Jika sahabat ingin mencoba simulasi menggunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup dapat klik disini.
2. Pengukuran Besaran Massa
Pernahkah kamu pergi ke pasar? Ketika di pasar kamu mungkin akan melihat berbagai macam alat ukur timbangan seperti dacin, timbangan pasar, timbangan emas, bahkan mungkin timbangan atau neraca digital. Timbangan tersebut digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O’Hauss tiga lengan atau dua lengan.
Menggunakan Neraca O’Hauss
Sekantong plastik terigu ditimbang dengan neraca O’Hauss tiga lengan. Posisi lengan depan, tengah, dan belakang dalam keadaan setimbang ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Dari gambar dapat diketahui bahwa:
- posisi anting depan 5,5 gram
- posisi anting tengah 20,0 gram
- posisi anting belakang 200,0 gram
Jadi, massa terigu adalah 225,5 gram
3. Pengukuran Besaran Waktu
Ketika bepergian kita tidak lupa membawa jam tangan. Jam tersebut kita gunakan untuk menentukan waktu dan lama perjalanan yang sudah ditempuh. Berbagai jenis alat ukur waktu yang lain, misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom, jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.
Latihan Yuk!!
- Sebuah baut diukur panjang dan diameternya masing-masing menggunakan jangka sorong dan mikrometer. Adapun massanya diukur dengan neraca. Hasil pengukuran digambarkan berikut ini. Berapakah panjang, diameter, dan massa baut tersebut?
1. Pengertian Suhu
Apa yang akan dirasakan oleh jarimu jika dimasukkan ke dalam air es?
Ya, air es akan terasa dingin. Dingin boleh dikatakan sebagai salah
satu ukuran dari suhu suatu benda. Benda yang dingin mempunyai suhu yang
lebih rendah dari benda yang panas. Dari pernyataan ini suhu dapat
difenisikan sebagai derajat/tingkatan panas suatu benda atau kuantitas
panas suatu benda. Seperti dalam materi sebelumnya, suhu merupakan salah
satu besaran pokok dengan satuan derajat Kelvin.
2. Alat Ukur Suhu
Untuk menentukan panas atau tidaknya suatu benda, kita dapat
menggunakan jari tangan kita, tetapi tangan tidak dapat dipakai untuk
menentukan tingkat panas suatu benda secara tetap.
Alat yang tepat untuk mengukur suhu benda adalah termometer.
Macam – macam termometer
A. Berdasarnya zat termometriknya, termometer dapat dibedakan menjadi :
1) Termometer zat padat.
Termometer zat padat menggunakan prinsip perubahan hambatan logam
konduktor terhadapap suhu sehingga sering juga disebut sebagai termometer hambatan. Biasanya
termometer ini menggunakan kawat platina halus yang dililitkan pad mika
dan dimasukkan dalam tabung perak tipis tahan panas.
Contoh: Termometer platina
2) Termometer zat cair.
Termometer zat cair dibuat berdasarkan perubahan volume. Zat cair
yang digunakan biasanya raksa atau alkohol. Contoh termometer
Fahrenheit, Celcius, Reamur.
Alasan pemilihan raksa atau alkohol sebagai isi termometer adalah sebagai berikut:
- mudah dilihat karena raksa terlihat mengkilap sedangkan alkohol dapat diberi warna merah.
- daerah ukurannya sangat luas (raksa : – 390C s/d 3370C dan alkohol: -1140C – 780C)
- keduanya merupakan panghantar kalor yang baik
- keduanya mempunyai kalor jenis yang kecil.
3) Termometer gas
Termomter gas menggunakan prinsip pengaruh suhu terhadap tekanan.
Bagan alat ini sama seperti nanometer. Pipa U yang berisi raksa
mula-mula permukaannya sama tinggi. Jika salah satu ujungnya dihubungkan
dengan ruangan yang bersisi gas bertekanan, maka akan terjadi selisih
tinggi.
Contoh: termometer gas pada volume gas tetap
B. Berdasarkan pembuatnya, antara lain:
1) termometer Celcius
2)termometer Fahrenheit
3) termometer Reamur
4)termometer Kelvin
C. Berdasarkan penggunaanya, antara lain:
1) Termometer Laboratorium
Termometer yang biasanya digunakan untuk eksperimen di lab.
b. Termometer suhu badan / klinis
Termometer khusus untuk mengukur suhu badan manusia. Termometer ini
biasanya digunakan dalam bidang medis dan mempunyai batas skala 34-42 0C.
4. Skala Termometer
A. Fahrenheit
Pada tahun 1714, seorang ilmuwan Jerman yang bernama Daniel George
Fahrenheit membuat termometer yang mula-mula diisi alkohol dan kemudian
diganti dengan raksa. Sebagai titik tetap pertama ia menggunakan
campuran es dan garam dapur yang diberi angka 00F (suhu terendah yang ia ketahui) dan titik tetap kedua ia menggunakan tubuh manusia dan diberi angka 960C.
Berdasarkan definisi modern, skala termometer Fahrenheit adalah skala
dengan temperatur air mendidih ditetapkan sebagai 212 derajat dan
temperatur es melebur sebagai 32 derajat.
Pada jaman dulu termometer ini banyak digunakan di Eropa dan Amerika
Serikat, tetapi pada saat ini negara-negara di Eropa sudah banyak
beralih ke termometer Celcius sedangkan Amerika Serikat masih tetap
menggunakannya.
B. Celcius
Sekitar 20 tahun setelah Fahrenheit membuat termometer, seorang
profesor dari Swedia yang bernama Ander Celsius juga membuat termometer.
Termometer ini menggunakan titik tetap bawah adalah suhu es sedang
mencair sebagai 00C dan titik tetap atas adalah suhu air sedang mendidih sebagai 1000C masing-masing pada tekanan standar. Skala antar kedua temperatur ini dibagi dalam 100 derajat.
Termometer ini banyak digunakan oleh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.
C. Kelvin
Pada dasarnya skala kelvin sama dengan skala celcius (seperseratus).
Hanya saja skala kelvin dimulai dari suhu nol mutlak (0 K) yang besarnya
sama dengan -273,150C. Sehingga untuk suhu es mencair sama dengan 273,15 K dan air mendidih sama dengan 373,15 K.
2. Konversi Antar Skala Termometer
Untuk mengkorvensi suhu menurut termometer satu ke suhu menurut termometer yang lain, digunakan persamaan sebagai berikut :
Untuk skala Celcius, Fahrenheit, dan Kelvin berlaku:
















Tidak ada komentar:
Posting Komentar